Cara Menerapkan Growth Hacking Strategy Untuk Bisnis Startup Anda
Cara Menerapkan Growth Hacking Strategy |
Cara Menerapkan Growth Hacking Strategy - Growth Hacking menjadi salah satu kata kunci pencarian terbesar dalam beberapa tahun terakhir, termasuk pada tahun 2021 ini.
Banyak konsultan, marketer, dan pengusaha menyebutkan bahwa growth hacking sebagai cara pemasaran terbaik dan termurah yang dapat menumbuhkan bisnis, dan beberapa bahkan diantara mereka menyebut "Growth Hacking Strategy sebagai masa depan pemasaran'".
Meningkatnya pencarian growth hack ini tak lepas dari kesuksesan Gojek yang berhasil menjadi Decacorn serta Tokopedia, Traveloka, OVO, dan Bukalapak menjadi startup unicorn. Keberhasilan mereka membuat orang-orang, terutama anak-anak muda untuk terjun ke dunia startup, dengan harapan mereka bisa menjadi the next decacorn di Indonesia.
Namun sayangnya di tengah gegap gempitanya bisnis startup di Indonesia serta meningkatnya pencarian growth hacker di Indonesia, ada banyak miskonsepsi terjadi tentang growth hacking, yakni cara pemasaran terbaik dan termurah. Ironisnya, bahkan ada yang menganggap growth hacking itu zero budget marketing.
Padahal, ya enggak gitu juga sih.
Oleh karena itu, dalam artikel ini, kami akan memberikan definisi yang jelas dan menjelaskan apa itu growth hacking, perbedaan antara growth hacking dan digital marketing, contoh perusahaan atau startup yang sukses besar menerapkan growth hacking strategy, cara menerapkan growth hacking pada bisnis startup Anda hingga cara mempelajari tentang Growth Hacking & menjadi Growth Hacker.
So, mari kita mulai dengan pengertian growth hacking.
Apa Itu Growth Hacking?
Jika Anda menanyakan pertanyaan “apa itu growth hacking” atau "what is growth hacking" pada 10 orang, Anda mungkin akan mendapatkan 10 jawaban berbeda.
Hal ini tak lepas karena masih simpang siurnya definisi istilah ini. Namun dalam kenyataannya, pengertian growth hacking sebenarnya sangat sederhana, yakni kumpulan teknik pemasaran yang cerdas dan memakai metodologi berbasis data.
Jadi strategi growth hacking ini berfokus untuk mencapai pertumbuhan produk bisnis yang lebih luas.
Misalnya saja, begini, produk Anda yang awalnya hanya bisa mencapai 100 orang pengguna. Nah setelah melakukan growth hacking strategy, maka produk tersebut bisa mencapai 1000 orang pengguna. Penambahan 900 orang itulah yang dimaksud sebagai aktivitas growth hacking.
Bila disusuri, sejarah munculnya istilah growth hacking ini muncul dari kawasan startup yang ada di Silicon Valley pada tahun 2010.
Dengan anggaran marketing yang terbatas, para owner bisnis harus menemukan cara baru yang inovatif untuk mengembangkan bisnis mereka dengan cepat dan dengan biaya yang minimal.
Nah barulah kemudian, Sean Ellis menyebut cara baru yang inovatif dalam mengembangkan bisnis itu sebagai growth hacking. Bagi Sean Ellis, kesuksesan growth hacking itu berdasarkan dari uji coba sekaligus pengoptimalan produk pada startup.
Sejak itu, semakin banyak orang yang berdiri dan mulai menyebut diri mereka sebagai growth hacker, growth marketer, technical marketeer, data-driven marketer atau head of growth.
Akan tetapi apapun istilahnya, sasarannya tetaplah satu yakni untuk mendokumentasikan semua taktik dan pembelajaran yang telah dikumpulkan selama growth hacking strategy berlangsung. Sehingga cara-cara tersebut bisa diadopsi ulang ke proyek berikutnya agar Anda tidak membuat kesalahan yang sama lagi.
Sekilas growth hacking mungkin terlihat sangat mirip dengan digital marketing, tapi sejatinya ada beberapa perbedaan yang signifikan.
Nah, selanjutnya mari kita beda perbedaan growth hacking vs digital marketing.
Perbedaan Growth Hacking VS Digital Marketing
Perbedaan Growth Hacking dengan Digital Marketing |
Mari kita perjelas terlebih dahulu: growth hacking adalah bagian dari dunia marketing, namun itu adalah bagian "khusus".
Bila digital marketing bergulat pada bagaimana cara menghasilkan leads dan sales melalui saluran digital. Sementara itu, Growth Hacker lebih menumbuhkan peluang bisnis baru dengan menggunakan saluran digital yang sama, akan tetapi lebih agresif, eksperimental dan sangat bergantung pada data.
Dalam kebanyakan kasus, Growth Hacker tidak berfokus pada branding. Mereka hanya berfokus untuk menemukan growth strategy, terutama untuk menumbuhkan peluang bisnis yang cepat dalam waktu singkat. Akan tetapi ini bukan berarti, growth hacker mengabaikan branding, tetapi mereka melakukannya secara bersamaan dengan akusisi.
Perbedaan yang paling penting adalah bahwa growth hacker mengadopsi metode ilmiah seperti A/B Testing. Dalam A/B Testing, Growth Hacker akan mengembangkan hipotesis dan menjalankan eksperimen untuk membuktikan atau menyangkal hipotesis tersebut. Mereka menggunakan data yang dapat diandalkan untuk menemukan taktik terbaik dan terburuk, sekaligus melihat aktivitas dan peluang investasi di saat yang tepat.
Singkatnya, seorang growth hacker bekerja sangat intens, agile dan berfokus pada pertumbuhan bisnis.
Nah bila disimpulkan, ada 6 poin perbedaan antara growth hacking dengan digital marketing.
- Seorang growth hacking berfokus pada peluang pertumbuhan bisnis berikutnya, sementara digital marketing hanya fokus dengan pembangunan leads dan branding sehari-hari saat ini.
- Growth hacking menggunakan seluruh saluran digital, termasuk Retention dan Referral, sementara digital marketing melihat Kesadaran dan Akuisisi.
- Seorang growth hacker menjalankan eksperimen; ia menguji arah mana yang paling berhasil / menunjukkan paling potensial, di mana digital marketing sering kali hanya mengerjakan proyek lebih besar dan berjangka panjang (misalnya kampanye kreatif dengan give away).
- Growth Hacker bekerja berdasarkan data, di mana tidak demikian untuk sebagian besar digital marketer.
- Seorang growth hacker memiliki lebih banyak keterampilan teknis, seperti pemrograman, pemakaian tools/plug in dan automation.
- Growth Hacker terlibat, meski tidak mesti, dalam optimalisasi produk, karena, antara lain, ia harus memperhatikan Retention dari user aktif.
Selanjutnya, mari kita coba lihat contoh startup dan perusahaan yang sukses besar menerapkan Growth Hacking Strategy.
Contoh Sukses Startup dan Perusahaan yang Menerapkan Growth Hacking
Ada banyak sekali contoh startup dan perusahaan yang sukses besar dalam menerapkan Growth hacking strategy. Misalnya saja, Facebook, Dropbox, AirBnB, Hotmail dan Paypal.
Namun kami tidak akan menyajikannya. Karena kami tau, di situs-situs lain, Anda sudah pernah membacanya. Kami pikir, miskonsepsi yang terjadi pada growth hacking ini akibat contoh-contoh tersebut. Karena dari contoh-contoh tersebut, terlihat sekali rata-rata cara growth hacking yang dilakukan itu tidak mengeluarkan biaya sama sekali.
Oleh karenanya, kami akan menyajikan beberapa contoh growth hacking lain yang paling terbaru dan tentu Anda belum ketahui.
#1.Puma
Seperti yang kami paparkan di atas, istilah growth hacking baru populer pada 2010. Akan tetapi Puma sudah menunjukkan kejeniusan cara marketingnya pada putaran final Piala Dunia 1970.
Mereka meminta Pele untuk mengikat sepatunya sebelum kickoff dan Pele melakukannya. Seperti yang diharapkan, kamera terfokus pada Pele dan Puma miliknya dan membuat orang menyadari pesepakbola terbaik dunia mengenakan Puma.
Menurut buku "Three Stripes Versus Puma", Pele dibayar $ 120.000 untuk berjongkok dan mengikat tali sepatunya. Ini mungkin kasus influencer marketing terbaik hingga hari ini.
#2. Hubspot
Hubspot - How Strong Is Your Website? |
"How Strong Is Your Website?" atau dalam bahasa Indonesianya "Seberapa kuat situs Anda?"
Jika Anda memiliki sebuah website, tentu Anda akan sulit untuk menolak pertanyaan ini.
Hubspot membuat tools gratis yang mengukur kinerja website Anda dengan menilai faktor-faktor utama seperti SEO, kinerja seluler, dan sebagainya. Kemudian mereka memberi Anda berbagai tips untuk mengoptimalkannya.
Dengan tools gratis semacam itu, orang-orang kemudian membagikan tools ini satu sama lain. Dampaknya hubspot berhasil mendapat banyak backlink sekaligus mendapatkan banyak awareness terutama di platform media sosial.
Jadi tidak mengherankan, bila Hubspot berhasil mengumpulkan daftar email penggunanya hingga 15.000 pengguna dengan bantuan tools gratisan ini.
#3. Ahrefs
Ahrefs Coffee Cup |
Ahrefs bisa memenangkan medali emas di Olimpiade contoh growth hacking yang unik.
Seperti yang kita ketahui, Ahrefs adalah salah satu alat SEO paling populer. Mereka tidak menggunakan Google Ads atau Facebook Ads saat ikut konferensi SEO paling terkemuka (Brighton SEO). Sebaliknya mereka menggunakan coffee cup seharga 10 sen.
Bayangkan saja, seberapa besar ketertarikan orang-orang dalam konferensi SEO tersebut. Semua orang secara langsung menyadari keberadaan Ahrefs, dan tak hanya itu, coffee cup itu bekerja sebagai ice breaker untuk membuka obrolan dan peluang baru.
Selain itu, banyak orang membagikan ini di lingkaran sosial mereka, baik secara word of mouth maupun di sosial media.
#4. Binomo
Binomo adalah sebuah platform trading saham dan mata uang asing yang dilakukan oleh para broker. Sayangnya eksistensi mereka itu sangatlah kurang beberapa tahun terakhir.
Alhasil mereka membuat sedikit gebrakan, dengan cara menampilkan iklan TV dan iklan di youtube yang membuat orang menjadi sedikit sebal tapi sekaligus penasaran.
Namun sayangnya, meski mereka berhasil menarik perhatian akhirnya iklan itu ditakedown oleh pemerintah Indonesia karena dianggap menipu.
#5. Vitaly Uncensored
Apa yang dilakukan Vitaly Uncensored ini adalah salah satu teknik growth hacking yang paling tidak konvensional dan berbahaya juga.
Vitaly Uncensored adalah platform lelucon dewasa yang aneh. Dan orang-orang hampir tidak tahu bahwa keberadaan mereka hingga final Liga Champions pada 2019.
Kinsey Wolanski (salah satu pendiri dan pacar Vitaly) menyebabkan kehebohan internasional setelah berlari ke lapangan dengan pakaian renang bertuliskan "Vitaly Uncensored".
Vitaly Uncensored - Kinsey Wolanski |
Secara alami, gara-gara kehebohan tersebut, sontak orang-orang mencari istilah tersebut. Platform sosial media seperti twitter dibanjiri reaksi. Berikut adalah puncak volume istilah penelusuran sekitar waktu final liga champion.
Vitaly Uncensored di Google Trends |
Vitaly Uncensored sekarang memiliki lebih dari 32 juta pengguna terdaftar dan sebagai hasilnya telah meraup hingga £3 juta. Sebuah hasil yang jelas besar mengingat denda yang mereka dapatkan hanya £13.000.
#6. Gojek
Salah satu teknik growth hacking terbaik yang ada di Indonesia dilakukan oleh Gojek, salah satu startup Indonesia yang berhasil mencapai level Decacorn.
Berawal dari cuitan Rich Brian, seorang Rapper Indonesia yang sedang kangen makanan Indonesia. Membaca hal tersebut, Gojek berusaha mewujudkannya dengan mengirimkan salah satu driver mereka ke New York, Amerika Serikat, tempat Rich Brian menetap.
Secara kebetulan, Gojek saat itu sedang melakukan melakukan rebranding. Mulai dari logo, tagline hingga tampilan aplikasi mereka. Semua aktivitas itu berada dalam payung kampanye: #PastiAdaJalan.
Konten kolaborasi dengan Rich Brian ini berhasil menarik perhatian banyak media, baik dari Indonesia, Asia maupun dunia.
#7. Zynga
Anda pasti ingat era poker FarmVille, MafiaWars atau Zynga kan?
Benar, itu semua adalah game Facebook yang membuat kecanduan teman, orang tua, dan orang yang kita cintai. Nah, growth hacking strategy yang mereka lakukan itu sangat luar biasa.
Seperti yang Anda tahu, mereka menawarkan harga untuk setiap koin: Dari $3, $6,5 dan $7. Zynga kemudian merekayasa ulang ini dengan menawarkan pilihan kepada pengguna: menunggu hingga bar koin kembali penuh, membayar koin atau mengundang teman.
Zynga Poker Invitation Friends |
Nah, karena orang-orang tidak ingin membayar untuk terus bermain game, mereka mulai meneror teman-temannya dengan mengirimi undangan.
Secara tidak langsung, taktik ini menjadi efek viral yang sangat besar, meski pada akhirnya Facebook menghentikan spamming tersebut.
#8. SBOBET
Untuk kamu yang suka judi online, tentu tahu tentang SBOBET bukan?
Iya, SBOBET adalah salah satu rumah judi online terbesar di Asia Tenggara dan salah satunya adalah Indonesia. Namun sayangnya di Indonesia, kata kunci SBOBET di penelusuran google diblokir oleh pemerintah.
Hal ini membuat para pejudi bola terpaksa harus memakai akses VPN agar dapat mengakses situs atau aplikasi mereka.
Meski mendapat kendala tersebut, pihak SBOBET akhirnya merubah namanya menjadi SBOTOP agar dapat masuk ke Indonesia.
SBOTOP Menjadi Sponsor Utama Persikabo |
Sama seperti Vitaly Uncensored, salah satu cara growth hacking yang mereka lakukan cukup melampaui aturan, yakni menjadi sponsor utama klub sepak bola, Persikabo Bogor.
Cara ini jelas membuat banyak insan sepak bola di Indonesia terkejut. Namun jika kamu sadar, apa yang mereka lakukan tidak melanggar aturan sponsorship klub sepak bola, khususnya dari PSSI atau Badan Liga Indonesia (BLI).
Meski pada akhirnya, PSSI dan BLI melarang mencantumkan nama SBOTOP di kaos Persikabo Bogor, tapi nama SBOTOP berhasil merebut perhatian audience.
#9. BTS
Apakah Anda tahu BTS?
Pertanyaan ini sering dilontarkan oleh anggota BTS di masa-masa awal mereka masih belum begitu terkenal. Tetapi jika Anda melihat mereka mengajukan pertanyaan yang sama di video mereka dulu, Anda akan melihatnya terdengar agak ironis.
Mengapa? Karena sekarang mereka menjadi berita utama dan memecahkan rekor demi rekor dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh artis Korea lainnya.
BTS atau Bangtan Sonyeondan, diterjemahkan sebagai Bulletproof Boy Scouts, didirikan pada 2013 oleh Big Hit Entertainment. Mereka berganti nama pada tahun 2017 sebagai Beyond the Scene.
Akan tetapi banyak penggemar (ARMY) menyebut mereka sebagai Bangtan Boys, grup beranggotakan 7 orang (RM, Jin, Suga, J-Hope, Jimin, V dan Jungkook), yang gaya musik aslinya hip hop tetapi berkembang ke berbagai genre.
Besarnya BTS sendiri tidak lepas dari campur tangan Bang Si-hyuk, CEO sekaligus produser utama Big Hit Entertainment, sebuah agensi sekaligus studio musik revolusioner.
Tidak seperti pendekatan studio biasanya, di mana setiap boy band diminta untuk membangun persona ketika ada di layar kaca, Presiden Bang ingin BTS menjadi idola yang dapat dipahami oleh siapa pun. Ia percaya bahwa anak muda saat ini sedang mencari tipe idola yang simpatik dan tulus.
Hal tersebut mempengaruhi taktik growth hacking Big Hit dalam mengembangkan BTS. Mereka tidak hanya diolah sebagai artis, tetapi juga sebagai influencer media sosial yang dapat membantu mereka memperluas jangkauan dan meningkatkan brand BTS.
Salah satu cara yang mereka lakukan adalah membuat BTS berani menyuarakan pendapat mereka untuk topik-topik sensitif budaya Korea yang terkenal konservatif, seperti mental health atau apa yang diperjuangkan kaum muda di sekolah dan stereotip.
Mereka mengkomunikasikan citra ini dengan membuka media sosial serta lewat lirik-lirik lagu yang blak-blakan dan tulus. Menurut Bennett, salah satu kritikus musik di majalah Vox, dia mengatakan BTS membawa perubahan revolusioner pada sifat K-pop dengan mengangkat mental health dan memberi semangat positif bagi anak-anak muda Asia.
Salah satu dampak besarnya BTS adalah mereka diundang ke Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk berbicara di Sidang Umum untuk menghormati prakarsa “Generation Unlimited” UNICEF yang baru.
Dengan tujuan melindungi kaum muda dan anak-anak dari kekerasan #ENDviolence, BTS bermitra dengan UNICEF untuk mempromosikan Kampanye "Love Myself".
Cara Menerapkan Growth Hacking Pada Bisnis Startup Anda
Setelah mengetahui apa itu growth hacking, perbedaannya growth hacking dengan digital marketing, dan contoh sukses startup atau perusahaan yang menerapkan growth hacking strategy, sekarang kita akan masuk ke pembahasan cara menerapkan growth hacking pada bisnis startupmu.
Jadi pada dasarnya growth hacker bekerja dengan Pirate Funnel atau Pirate Metrik, yang terdiri dari Awareness, Acquisition, Activation, Retention, Referral, dan Revenue (AAARRR).
Pengertian Pirate Funnel
Pirate Funnel sendiri sebenarnya dikembangkan oleh Dave McClure, seorang pengusaha sekaligus angel investor yang biasa membantu startup untuk lebih berkembang. Ia menyebut demikian karena akronim dari tiap funnel (AAARRR) terdengar seperti teriakan bajak laut.
Namun secara sederhana, Ward van Gasteren seorang growth hacking coach dari Growth With Ward, menyebutkan bahwa Pirate Funnel adalah framework sederhana yang dimaksudkan untuk membantu growth hacker menemukan metrik perkembangan terpenting produk dari startup mereka.
Fungsi Pirate Funnel
Ward van Gasteren menjelaskan fungsi dari Pirate Funnel ini dimaksudkan untuk membantu Startup untuk menyederhanakan customer lifecycle (siklus pelanggan) dan membantu tetap fokus pada di jalur yang benar.
Nah, tugas growth hacker sendiri adalah untuk menemukan titik terlemah sekaligus titik terkuat dari bisnis tersebut. Dari sana, produk Anda akan diperbaiki dan dioptimalkan agar dapat menjangkau lebih banyak pelanggan lagi.
Bingung?
Oke, misalnya saja begini. Katakanlah Anda sudah merilis produk. Nah ternyata produk Anda ternyata tidak memiliki cukup pelanggan.
Nah dari sana, Pirate funnel ini dapat membantu Anda menemukan apa alasannya, serta mengetahui apa yang lebih disukai oleh pelanggan/pengguna?
Dari sana, Anda bisa mengambil keputusan: Apakah harus melakukan lebih banyak menggunakan Paid Ads (Google dan Facebook Ads) untuk menjangkau lebih banyak orang? Atau mungkin Anda harus mengoptimalkan SEO pada website Anda? Ataukah harus mengembangkan fitur baru agar lebih menarik bagi pengguna?
Ketika Anda berhasil mengatasi setiap hambatan, maka secara tidak langsung hal ini membantu meningkatkan ‘North Star Metric’ produk Anda. Namun karena banyaknya materi ini, kelak saya akan membahas North Star Metric di artikel sendiri.
Inilah 6 Metrik pada Pirate Funnel
Growth Hack Pirate Funnel |
Seperti yang sudah kami sampaikan di atas, ada 6 metrik pada Pirate Funnel. Namun agar lebih mudah, berikut ini penjelasannya.
- Awareness - Berapa banyak orang yang ingin Anda jangkau?
- Acquisition - Berapa banyak orang yang mengunjungi situs web Anda?
- Activation - Berapa banyak orang yang tertarik untuk mengambil langkah selanjutnya? (Seperti Mendaftar, menginstal aplikasi, atau memposting komentar pertama mereka)
- Retention - Berapa banyak orang yang kembali untuk kedua / ketiga / kesepuluh kalinya?
- Referral - Berapa banyak orang yang mulai membayar? Dan berapa yang mereka bayarkan?
- Revenue - Berapa banyak orang yang mereferensikan teman ke bisnis Anda?
Cara Belajar Growth Hacking & menjadi Growth Hacker Untuk Bisnis Anda
Bagi kamu yang ingin belajar Apakah Anda ingin mempelajari growth hacking lebih lanjut & ingin menjadi growth hacker untuk bisnis Anda? Lihat di sini:
Blog Growth Hacking yang bisa Anda Ikuti Pada Tahun 2021
- GrowthHackers.com, forum Growth Hacker terbesar, yang didirikan oleh Sean Ellis
- Growth Hacker is new VP Marketing adalah oleh Andrew Chen
- Growth Tribe Insight Episodes di Youtube oleh Growth Tribe
- Growth Hacking Mythes oleh ConversionXL
- Grow with Ward oleh Ward van Gasteren
- Growthhackerz (Blog kami adalah satu-satunya source tentang growth hacking dalam bahasa Indonesia)
Buku tentang Growth Hacking
- Hacking Growth oleh Sean Ellis dan Morgan Brown
- Growth Hacker Marketing oleh Ryan Holiday
- The Secret Sauce oleh Vincent Dignan (buku yang sangat praktis)
Kursus Online tentang Growth Hacking
- Udemy’s Growth Hacking Digital Marketing – sekitar $149
- Full Beginner Growth Course [2021] – sekitar $299
- CXL Growth Marketing Mini Degree – sekitar $899
- Growth Tribe Academy – sekitar $1290
- Reforge Growth Series – sekitar $2499
Jika ada yang tidak jelas atau Anda membutuhkan bantuan saya, silakan tinggalkan komentar di kolom komentar atau kirim email saya di yang ada di laman contact